Makalah Obat-Obatan Tradisional Untuk Bermacam Penyakit Dalam Lingkungan keluarga dan Masyarakat Sekitar

Obat-Obatan Tradisional untuk Bermacam Penyakit dalam Lingkungan keluarga dan Masyarakat Sekitar


BAB I PENDAHULUAN


1.    Latar belakang

Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di masa lalu. Perlu kita ketahui bahwa penemuan obat jaman dahulu berawal dari coba-mencoba yang dilakukan oleh manusia purba, disebut empiris. Empiris berarti berdasarkan pengalaman dan disimpan serta dikembangkan secara turun-temurun hingga muncul apa yang disebut Ilmu Pengobatan Rakyat atau yang lazimnya disebut Pengobatan Tradisional.
Akan tetapi, tidak semua obat “memulai” sejarahnya sebagai obat anti penyakit. Ada obat yang pada awalnya digunakan sebagai racun seperti strychnine & kurare yang digunakan sebagai racun-panah oleh penduduk pedalaman Afrika. Contoh yang paling up to date adalah nitrogen-mustard (awalnya digunakan sebagai gas beracun saat perang dunia pertama) sebagai obat kanker. 
Pada permulaan abad ke-20, obat-obat kimia sintetis mulai “menampakkan diri”. Aspirin salah satu indikator kemajuan obat kimia sintetis saat itu. Pada tahun 1935 terjadi gebrakan dalam penemuan dan penggunaan kemoterapeutika sulfanilamid yang disusulpenisilin pada tahun 1940. Seperti diketahui bersama, secara tradisional, sebenarnya luka bernanah dapat disembuhkan dengan menutupinya dengan kapang-kapang dari jenis tertentu, tetapi baru sekitar tahun 1928 khasiat ini baru diselidiki secara ilmiah oleh Dr. Alexander Fleming. Dari hasil penelitian Dr. Alexander Fleming, ditemukanlah penisilin. 
Sejak saat itu, beribu-ribu zat sintetis diketemukan (diperkirakan sekitar 500 zat per tahun-nya). Hal ini membuat perkembangan di bidang Farmakoterapi meningkat pesat.  Secara umum, kebanyakan obat “kuno” telah ditinggalkan dan diganti obat yang lebih “modern”. Tapi bukan berarti obat modern bisa “santai”, sebab persaingan selanjutnya adalah antar sesama obat modern. Pasalnya obat modern dapat terganti dengan obat modern yang lebih baru dan lebih berkhasiat serta lebih efektif. Meski begitu, diperkirakan lebih dari 78% obat yang beredar sekarang adalah merupakan hasil dari penemuan tiga dasawarsa terakhir

2.    Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a.    Apa saja berbagai obat-obatan tradisional untuk bermacam penyakit yang ada di keluarga dan masyarakat sekitar?
b.     Bagaimana proses pembuatan atau pemakaian berbagai obat-obatan tradisional untuk bermacam penyakit ?

3.    Penutup

a.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi.
b.    Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang berbagai obat-obatan tradisional untuk bermacam penyakit yang ada di keluarga dan masyarakat sekitar.










  

BAB II PEMBAHASAN


A.  Pengertian obat tradisional

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga.
Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di masa lalu yang berawal dari coba-mencoba yang dilakukan oleh manusia purba, di sebut empiris. Empiris berarti berdasarkan pengalaman dan disimpan serta dikembangkan secara turun-temurun hingga muncul apa yang disebut Ilmu Pengobatan Rakyat atau Pengobatan Tradisional.

Kekurangan obat tradisional :
·      Efek farmakologinya lemah
·      Pada obat tradisional tertentu bahan bakunya belum standar
·      Belum di lakukan uji klinik (Pada jamu dan obat herbal terstandar)
·      Untuk bahan yang belum di standarisasi mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme

Kelebihan obat tradisional :
·      Efek sampingnya relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
·      Ramuan dengan komponen yang berbeda memiliki efek samping yang mendukung
·      Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolic dan degeneral.

B.  Penyakit dan Obat Tradisional

1.    Sakit gigi

a.    Cengkeh
Cengkeh atau cengkih (Syzygium aromaticum) adalah tanaman asli Indonesia dan memiliki beragam manfaat seperti penyedap rasa makanan juga untuk mengobati berbagai macam penyakit :
cengkeh sebagai obat tradisional

Ø Mengobati sakit gigi.
Cara pemanfaatannya adalah sangrai 5 sampai 10 butir bunga cengkih lalu ditumbuk hingga halus. Bubuk cengkeh yang dihasilkan kemudian ditaburkan di bagian gigi yang sakit. Cara lainnya, 10 Butir cengkeh disangrai lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk, kemudian bubuk cengkeh dimasukkan ke dalam gigi yang berlubang lalu ditutup dengan kapas. 
Ø Mengatasi Infeksi Pernafasan
Menurut profesor dari Mount Sinai School of Medicine di New York City; Neil Schachter, MD: Cengkeh bekerja sebagai ekspektoran. yaitu dapat mengencerkan lendir yang ada di kerongkongan dan tenggorokan. Teh yang mengandung cengkeh dapat membantu mengatasi infeksi saluran pernapasan.
Ø Mengatasi noda jerawat
Menurut Cornelia Zicu (staf Elizabeth Arden Red Door Spas), kandungan senyawa Euganol (dikenal sebagai antiseptik alami untuk menyeimbangkan kulit) yang dikandung cengkeh dapat dimanfaatkan untuk mencegah timbulnya jerawat dan menghilangkan noda bekas jerawat.
Ø Pembersih Kuman alternatif 
Senyawa Euganol atau antiseptik alami pada cengkeh bermanfaat untuk menjaga kebersihan barang-barang anda. Minyak cengkeh dapat mengurangi bakteri atau jamur yang ada pada perabotan rumah tangga dan mencegah kuman datang kembali. Caranya yaitu dengan mencampur 1/2 sendok minyak cengkeh dengan dua gelas air kemudian semprotkan ke tempat-tempat yang rentan terpapar bakteri atau kuman, misalnya dinding kamar mandi.
Ø Pewangi alami pakaian
Aroma cengkeh yang pedas secara alami akan menutupi bau tak sedap, selain itu dapat menjaga kesegaran barang-barang. Caranya: simpanlah beberapa batang cengkeh ke dalam lemari pakaian dan ganti setiap 2-4 minggu sekali, agar aroma segar tetap terjaga
b.    Minyak cengkeh
Minyak cengkeh digunakan untuk mengobati sakit gigi yang berlubang. Cara menggunakannya, buatlah butiran kapas steril kemudian teteskan minyak cengkeh, jangan terlalu basah karna rasanya yang pahit, panas dan bagi yang sensitif akan menimbulkan luka pada kulit atau gusi yang terkena. Masukkan butiran kapas steril yang telah ditetesi minyak cengkeh ke dalam gigi kemudian tutup dengan kapas steril lalu si penderita disuruh mengigit kapas sehingga cairan akan meresap kedalam gigi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama sakit akan menghilang.
c.     Bawang Putih
Bawang putih mengandung antiseptik alami. Caranya bawang putih di kupas hingga kulitnya habis, potong kecil – kecil dan cuci dengan air hangat. Kemudian di lumatkan hingga halus. Buatlah butiran kira-kira sebesar lobang pada gigi. Masukkan butiran bawang putih yang telah di haluskan ke dalam gigi kemudian tutup dengan kapas steril lalu si penderita disuruh menggit kapas sehingga cairan akan meresap kedalam gigi.
obat tradisional bawang putih

d.    Batok Kelapa
Sediakan 3 sampai 4 buah batok kelapa, kemudian bakar batok tersebut sampai berminyak. Ambil kapas bersih untuk mengambil minyak yang keluar tersebut. Selanjutnya masukkan ke dalam gigi yang sakit. 
e.    Cabai hijau
Cabai hijau dipotong ujungnya sedikit lalu dibakar. Setelah panas, tempelkan cabai tsb pada gigi yang sakit.
f.     Daun kembang sore
Daun kembang sore direbus dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc, lalu selagi hangat digunakan berkumur-kumur.

2.    Perut kambung

Parut bawang merah dan tambahkan minyak kelapa / minyak telon / minyak kayu putih. Kemudian tempelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.Mengkudu (pace) juga bisa digunakan Untuk meringankan perut kembung pada bayi. Caranya, panaskan daun mengkudu diatas api beberapa saat, lalu olesi minyak kelapa. Tempelkan pada perut anak sewaktu hangat. Bisa diulang beberapa kali.

3.    Masuk angin

Ambil 8 siung bawang merah, dicuci, tumbuk halus, campur dengan air kapur sirih secukupnya. Balurkan dipunggung, leher, perut dan kaki.

4.    Diare

Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.

5.    Muntah-muntah

Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali.
Selain itu dengan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.

6.    Muntaber

Air kelapa muda dapat digunakan untuk obat muntaber karena air kelapa muda banyak mengandung mineral kalium, yang banyak keluar ketika anak muntaber. Dosisnya tak ada takarannya, sekendak anak.

7.    Kolik dan erupsi gigi

Teh adas dapat dipakai untuk meringankan bayi yang menderita kolik atau yang kesakitan akibat erupsi (keluarnya) gigi. Untuk obat masuk angin dan kolik, caranya 1 sdt teh adas dilarutkan dengan 1 cangkir air mendidih, aduk hingga larut. Setelah agak dingin, larutan dapat diminumkan pada bayi/anak dengan takaran sesuai umurnya.

8.    Penurun panas

Parut bawang merah, tambahkan minyak kelapa / minyak telon / minyak kayu putih, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk penurun panas bisa juga parutan bawang merah yang ditambah minyak kelapa dicampur air jeruk nipis lalu dioleskan pada seluruh tubuh anak.

9.    Batuk

Ambil air jeruk nipis satu sendok makan beri kecap secukupnya dan sedikit garam lalu panaskan hingga mendidih tunggu sampai hangat-hangat kuku, minumkan.
Belimbing wuluh (belimbing asam, belimbing buluk) biasanya digunakan untuk obat batuk anak. Caranya, kukus (dalam panci kecil tertutup selama beberapa jam) satu genggam (sekitar 11-12 gram) bunga belimbing wuluh segar, 5 butir adas, 1 sendok makan gula batu dan 1/2 gelas air. Saring dan minumkan 2-3 kali/hari.

10.    Batuk seratus hari

Sediakan umbi bidara kupas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari.
Selain itu, juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.

11.              Batuk karena angin atau dahak susah keluar

            Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.

12.              Batuk berlendir

Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.

13.              Pilek

Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kelapa / minyak telon / minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.

14.              Mata bintitan

Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata.

15.              Mata merah

Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut.

16.              Sariawan

Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tsb.

17.              Tak nafsu makan  

            Hilangnya nafsu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon.Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari.

18.              Asma

Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.

19.              Keracunan

Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.

20.              Mimisan

Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara kupas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.

21.              Benjol karena benturan

Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol. Bisa juga diberi ramuan : awang putih diparut dan dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.

22.              Keringat buntet

Sesering mungkin dibedaki tepung kanji. Selain itu kentang bisa juga digunakan untuk ruam kulit yang disebabkan biang keringat atau keringat buntet (miliaria), karena sifat kentang yang mendinginkan. Caranya parut kentang dan peras. Oleskan sari air dan parutan kentang segar dioleskan pada keringat buntet 3-4 kali per hari.

23.              Panu

Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.

24.              Congekan

Cuci bersih 7 lembar daun sambiloto atau 3 lembar daun miana atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes

25.              Digigit nyamuk

Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh.

26.              Luka-luka berdarah

Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.

27.              Luka-luka dan gata-gatal akibat kudis (scabies)

Ambil 2-3 jari batang brotowali (Putrawali, andawali) dipotong kecil-kecil, rebus dengan 6 gelas air. Setelah mendidih, biarkan selama ½ jam. Saring air dan gunakan untuk mengobati luka serta gatal-gatal.

28.              Luka bakar

Oleskan daging daun lidah buaya pada seluruh permukaan kulit yang menderita luka bakar.

29.              Biduran atau kaligata

Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.

Ambil minyak zaitun sebanyak 1-2 kali per hari dioleskan pada kulit kepala .

31.              Bisul

Parut kentang dan peras. Oleskan sari air dan parutan kentang segar dioleskan pada bisul 3-4 kali per hari.

32.              Borok

Ambil 3 siung bawang merah dan 2 jari rimpang kunyit dicuci, diparut, lalu dicampur dengan 2 sendok minyak kelapa baru. Hangatkan diatas api kecil sambil diaduk. Setelah dingin, oleskan pada bagian tubuh yang sakit sebanyak 2 kali sehari

33.              Koreng atau borok kelapa

Batang brotowali dipotong-potong se-banyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala.Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.





BAB III PENUTUP


a.    Kesimpulan

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga.
Kekurangan obat tradisional :
·      Efek farmakologinya lemah
·      Pada obat tradisional tertentu bahan bakunya belum standar
·      Belum di lakukan uji klinik (Pada jamu dan obat herbal terstandar)
·      Untuk bahan yang belum di standarisasi mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme
Kelebihan obat tradisional :
·      Efek sampingnya relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
·      Ramuan dengan komponen yang berbeda memiliki efek samping yang mendukung
·      Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolic dan degeneral.

Berbagai obat tradisional dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit seperti sakit gigi, perut kembung, masuk angin, diare, muntah-muntah, muntaber, kolik dan erupsi(kelurnya gigi), penurun panas, batuk, batuk seratus hari, batuk karena angin atau dahak susah keluar, batuk berlendir, pilek, mata bintitan, mata merah, sariawan, tak nafsu makan, asma, keracunan, mimisan, benjol karena benturan, keringat buntet, congekan, panu, koreng atau borok kepala, digigit nyamuk, luka-luka berdarah, ,luka-luka dan gatal-gatal akibat kudis (scabies), luka bakar, biduran atau kaligata, kerak kepala atau ketombe pada bayi (craddle crap), bisul, borok dan lainnya.



DAFTAR PUSTAKA




--------. 2013. Obat Tradisional yang Ada di Masyarakat Sekitar, (Online), (http http://obatuntukpenyakit15.blogspot.com, diakses 25 Mai 2013).
--------. 2012. Obat Sakit Gigi Ilmiah dan Tradisional, (Online), (http://www.ngabidin.web.id, diakses 25 Mai 2013).
--------. 2012. Obat Tradisional Untuk Berbagai Penyakit yang Terdapat dimasyarakat, (Online), (http://blogobat.com, diakses 25 Mai 2013).
--------. 2012. Obat Alami Sakit, (Online), (http://www.bagi.me, diakses 25 Mai 2013).
--------. 2011. Obat-obatan Tradisional untuk Berbagai Penyakit, (Online), (http://sinomido.blogspot.com, diakses 25 Mai 2013).
--------. 2012. Khasiat Daun Binahong dan Cengkeh untuk Kesehatan, (Online), (http://i-herbal.blogspot.com, diakses 25 Mai 2013).
--------. 2013. Obat Sakit Gigi Ilmiah dan Tradisional, (Online), (http://i-herbal.blogspot.com, diakses 25 Mai 2013).
--------. 2012. Makalah Obat Tradisional, (Online), (http://buktikanbisa.blogspot.com, diakses 25 Mai 2013).



2 Responses to "Makalah Obat-Obatan Tradisional Untuk Bermacam Penyakit Dalam Lingkungan keluarga dan Masyarakat Sekitar"

  1. KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM

    Assalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih

    ReplyDelete