Makalah Histologi Sistem Pengunyahan dalam Rongga Mulut

Histologi Sistem Pengunyahan dalam Rongga Mulut



pengertian Rongga Mulut (Cavum Oris)
Proses mengunyah terjadi di dalam mulut. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Mengunyah makanan bersifat penting untuk pencernaan semua makanan, selain itu mengunyah akan membantu pencernaan makanan karena enzim enzim pencernaan hanya bekerja pada permukaan partikel makanan. Dalam proses mengunyah terjadi proses mencerna secara mekanik maupun kimiawi;
·   Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah.
·   Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Proses pengunyahan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pengunyahan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (glandula salivales) sebagai berikut ;

1.      Gigi
Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Menurut bentuk dan fungsinya, gigi terdiri dari :
·         Gigi seri (dens insisivus) berfungsi memotong makanan.
·         Gigi taring (dens caninus berfungsi merobek makanan.
·         Gigi geraham kecil (dens premolare) berfungsi mengunyah makanan.
·         Gigi geraham besar (dens molare) berfungsi mengunyah makanan.

Struktur luar gigi terdiri atas bagian-bagian berikut.
·         Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.
·         Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
·         Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung oleh gusi.

Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian- bagiannya sebagai berikut.
·         Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh, mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
·         Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email, tersusun atas zat dentin.S
·         Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
·         Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang
2.      Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut, mencampur makanan dengan saliva, mencegah tergelincirnya makanan, memilih makanan yang halus untuk ditelan, membersihkan sisa makanan, membantu proses bicara dan membantu membantu mendorong makanan (proses penelanan), mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan dikunyah. Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap karena mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa sehingga dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir (mukosa).
3.      Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva) yang berfungsi mencerna polisakarida, melumatkan makanan, menetralkan asam dari makanan, melarutkan makanan, melembabkan mulut dan anti bakteri. Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah berperan secara kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Selain itu, Ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.




Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu:
·         kelenjar parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk cair dan terletak di bawah telinga
·         kelenjar submandibularis, menghasilkan getah yang mengandung air dan terletak di rahang bawah
·         kelenjar sublingualis, menghasilkan getah yang mengandung lendir dan terletak di bawah lidah

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Proses pencernaan makanan adalah :
·      Ingesti        : pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
·      Mastikasi    : proses mengunyah makanan oleh gigi.
·      Deglutisi     : proses menelan makanan di kerongkongan.
·      Digesti        : pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
                   
enzim, terdapat di lambung.
·      Absorpsi     : proses penyerapan, terjadi di usus halus.
·      Defekasi     : pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui
                    
anus.

 Karna sistem pengunyahan maka akan dijelaskan proses ingesti, mastikasi, dan deglutisi.
Proses Ingesti
Makanan yang berada dilingkungan masuk kedalam tubuh melalui mulut.
·         Fase pembukaan: mulut dibuka dan rahang bawah menurun.
·         Fase penutupan: rahang bawah naik ke arah rahang atas
·         Fase oklusi: rahang bawah tetap di tempat dan gigi dari atas mendekat.
Proses Mastikasi
Proses mastikasi merupakan suatu proses gabungan gerak antar dua rahang yang terpisah, termasuk proses biofisik dan biokimia dari penggunaan bibir, gigi, pipi, lidah, langit-langit mulut, serta seluruh struktur pembentuk oral, untuk mengunyah makanan dengan tujuan menyiapkan makan agar dapat ditelan.
Fungsi mastikasi adalah memotong dan menggiling makanan, membantu mencerna sellulosa, memperluas permukaan, merangsang sekresi saliva, mencampur makanan – saliva, melindungi mukosa, dan mempengaruhi pertumbuhan jaringan mulut.
Pada proses mastikasi terjadi beberapa stadium antara lain ;
·         stadium volunter dimana makanan diletakkan diatas lidah kemudian didorong ke atas dan belakang pada palatum lalu masuk ke pharynx, di mana hal ini dapat dipengaruhi oleh kemauan.
·         stadium pharyngeal bolus pada mulut masuk ke pharynx dan merangsang reseptor sehingga timbul refleks-refleks antara lain terjadi gelombang peristaltik dari otot-otot konstriktor pharynx sehingga nafas berhenti sejenak. Proses ini sekitar 1 – 2 detik dan tidak dipengaruhi oleh kemauan.
·         stadium oesophangeal terjadi gelombang peristaltik primer yang merupakan lanjutan dari gelombang peristaltik pharynx dan gelombang peristaltik sekunder yang berasal dari dinding oesophagus sendiri. Proses ini sekitar 5 – 10 detik dan tidak dipengaruhi oleh kemauan. Setelah melalui proses ini makanan siap untuk ditelan

Proses Deglutisi ( Penelanan Makanan )


Proses penelanannya adalah lidah terangkat sehingga menekan makanan yang telah kita kunyah ke langit-langit lunak (tekak). Sementara itu, saluran pernapasan tertutup secara refleks sehingga mencegab makanan masuk saluran pernapasan. Langit-langit lunak terangkat, menutup rongga hidung, sedangkan lidah tetap menekan langit-langit dan menutup rongga mulut. Epiglotis terangkat menutup lubang ke arah saluran pernapasan. Pada saat itu kerongkongan melebar sehingga makanan dapat masuk ke dalam kerongkongan.

0 Response to "Makalah Histologi Sistem Pengunyahan dalam Rongga Mulut"

Post a Comment